Minggu, 04 Maret 2012

Something Different -1st

 iyaak, saya mau post cerbung gaje lagi gapapa kan, terserah saya sih sebenernya -_-"

Pertama

   “ Dia yang tau dan tidak tau,  satu hal yang membuat ku bermakna dan bernilai didunia ini ”
                                                         ***
      Pagi ini ku awali hari yang sama, sama seperti hari2 kemarin disibukan dengan hal2 yang sebenarnya membuatku bingung dan berkata “ what happen with my life ? “ mengurus balita besar yang menyebalkan, selalu berteriak, suka mengatur, dan bodohnya aku yang dengan hati bersedia hidup dengannya, hingga nasip malang menimpaku....... !!!
   “ AYUUUUUU ” benarkan kataku, baru saja balita menyebalkan itu berteriak kepadaku, tanpa memperdulikan  apapun akibatnya
    “ Apaan sih ?? “ dan dengan seketika munculah seseorang yang menyebalkan tersebut. Dibalik tubuhku
    “ Ay... lo tau ga, gue naroh modem dimana ?????” tanya-nya seketika
    ” Gak tau !!!!” jawabku acuh
    ” Jutek amat sih ?! “ ucapnya tak kalah acuh dan kasar                                                                                                                                                                                      Ya memang beginilah kehidupan kami hal yang bodoh sekalipun bisa menjadi sesuatu yag besar, dan hal yang besar akan menjai masalah yang tak jelas asal mulanya lalu terselesaikan tanpa ada penyelesaian maupun kata maaf, kami memang tak pernah berharap akan menjadi seperti ini, tetapi seperti itulah tak ada yang dapat kami lakukan untuk sekedar menolak, tentu saja, tak ada satu orang pun yang ingin  kehidupannya dicampuri atau di atur, namun tiadak begitu dengan jalan hidup kami, ayahnya dan ayahku berteman baik bisa dibilang bersahabat, dan entah ide gila darimana mereka membuat hidup kami sulit dengan melakukan perjodohan yang menurutku sangat tidak etis, tidak saling kenal sebelumnya, tanpa tau sifat masing2 kami terpaksa menjalani kehidupan yang tidak kami inginkan sama sekali sebelumnya, MENIKAH , kata yang begitu sakral bagi sebagian banyak orang sebuah hal baru yang hsrus dijalani, dengan memastikan kita akan bahagia karenanya, tetapi yang terjadi sebaliknya padaku, bukan karena apa2, hanya saja aku ingin yang lebih daripada ini aku ingin seseorang yg mendampingi ku adalah orang yang benar2 ditakdirkan untukku, mungkin benar apa yang orang katakan “ cinta akan tumbuh seiring dengan berjalannya waktu “ tetapi sampai sekarang bukan itu yang aku rasakan, bahkan untuk singgah pun tak ada, jadi kapan aku bisa mersakan rasa itu, smpai kapan aku menunggu, entahlah mungkin sampai aku lelah dan tak bisa melanjutkan itu lagi... Atau sampai salah satu dari kami menemukan apa yang kami mau, bagiku itu bukan masalah, ada saatnya balita besar itu dewasa, dan ada saatnya kami berakhir karena memang dari awal tak ada hal apapun yang terjadi.. ” sampai kapan pun.
                     ****
  ” Ay.. entar gue pulang telat, lo ga usah nunggu gue... gue bawa kunci cadangan, ohyaa.., ntar katanya ibu mau mampir... “ ucapnya seraya keluar pintu dan aku yang mengekor dibelakangnya, menunggu apapun yang akan dikatakannya lagi
    “ Ohh oke.. jam berapa ibu mau datang ??? “ tanyaku atas ucapannya tadi
   “ Katanya sih sekitar jam 11-an gitu... ! Mmm... lo ngerti kan apa yang harus dan ga kamu omongin ama ibu ? .... “ tambahnya lagi
  “ Tenang gue tau kok, ga boleh bahas tentang bayi kecuali ibu yag mulai, udah sering kamu omongin tiap lo bilang ibu mau dateng... tapi swear yaa Kka ibu yang selalu mulai duluan... gue pusing musti jawab apa atau alasan apalagi yang akan aku pake,udah terlalu sering, mungkin ibu juga udah hapal dgn alasan2 gue itu, kasian juga ibu, selalu berharap hal yang ga mungkin terjadi... aku kasian ama mereka Kka “ ungkapku benar2 jujur, dan ini untuk pertama kalinya setelah 3bln pernikahan, aku berbicara dari hatiku kepadanya. Aku kini menatapnya yang mulai tertunduk, dan.. dia sepertinya bersedih, orang menyebalkan ini tersentuh, apa benar ia seperti yang terlihat. Semakin ku perhatikan semakin jelas, dan sekarang dia juga menatapku,... tunggu dulu kenapa aku mersakan hal aneh, Ya Tuhan ternyata dia memiliki mata hitam yang begitu teduh.
  “  Apa lo udah selesai ?? “ aku mengerjap dengan apa yang dia katakan barusan
  “ Apa ?? “ jawbku tanpa kesadaran penuh, masih dengan kebingungan diatas normal.
  “ Emm.. gini, gue udah telat ngantor 10 menit gara2 nungguing lo bikin sarapan tadi !! dan 12 menit untuk menu sarapan payah lo itu, dan baru aja lo nunda keberangkatan gue yang harusnya udah dari 10 minet yang lalu untuk curhatan lo itu... so kalo di itung2 aku udah telat selama 30 menit.. oke gue harus berangkat, BYEE “ dengan masih setengah melambai ia berlari menuju mobil van putihnya itu, hal yang benar2 membuatku tak bisa berhenti untuk tidak menghardiknya dengan kata2 kasar, bagaimana tidak makhluk itu benar2 telah membuat kesabarnku habis, ternyata aku memang sangat salah jika menganggapnya sebagai orang dewasa, karena memank ia belum layak menjadi dewsa, jadi percuma saja curahan hatiku kepadanya tadi, aku berharap dia bisa sekedar mersakan apa yang aku derita, pernikahan ini membuat kepalaku selalu berdenyut,... ohh astaga, kanapa Tuhan bisa begitu tega membiarkan takdirku jatuh pada orang seperti dia.
  “ hhhhsss AAAAARRRRGGHHH..... Ya Tuhan “ teriakku frustasi diambang pintu rumah lalu masuk kedalam sambil membanting pintu itu keras, tidak peduli apapun yang akan orang lewat katakan, aku langsung berlari ke balkon belakang, menghardik sejadi2nya, mengutuk sejelek2nya, aku memukul geram bantal kursi yang memang tersedia, menumpahkan semua rsa kesalku, jika begini rasanya aku ingin pulang kerumah mama, dan meniggalkan orang itu, aku ingin tau akan seperti apa dia tanpa aku orang itu benar2 menyebalkan, aku tidak bisa berlama2 seperti ini, hari kehari dia hanya semakin jadi menjadi dengan tingkah menyebalkannya itu.
      “ Please Rakka.. kamu udah bikin aku stresss dengan semua ini, bisa ga sih kamu itu pahami aku, paling ga kamu dengerin aku, asal kamu tau semenjak aku menikah sama kamu semua kehidupanku benar2 datar, setiap hari cuman nunggu kamu pulang... nyiapin makanan buat kamu, mberesin rumah, emang kamu pikir aku pembantu mu..... aku bosen, aku pingin punya aktivitas juga kaya kamu.. haaaaahhhhh kapan aku bisa benar2 jadi apa yang aku mau, tanpa ada bayang2 kamu disekitarku.. haaaahhhh !!!” aku mendesah, mengingat apa yang pernah orang2 katakan padaku tentang perubahan seseorang dengan berjalannya waktu.
   “ Kapan kamu ngerti semua ini bukan main-main “ tutrku sejenak, sampai aku sadar dengan apa yang baru saja aku katakan. Aku tidak mungkin....... mendapatkan apa yang aku mau sekarang. Mungkin tidak akan pernah, sampai aku benar2 mengakhiri perjanjian bodoh ini, mungkin berbicara bisa membuat ini selesai, tapi bagaimana jika seseorang yang kamu ajak berbicara memiliki tingkah menyebalkan & membuat kesabaranmu habis
***
    Dreet.. Dreet.. Dreettt
Sesuatu bergetar dari saku celanaku , aku merogoh dan mengeluarkan benda mungil itu, terpampang dilla’s calling, kakak perempuanku yang sekarang tinggal di Perth, Aussie, dia bekerja sedagai project animator disalah satu industri film disana dan tinggal bersama suaminya mas Ardy.. sudah lama tidak menghubungi ku pasca pernikahan, mungkin sangat sibuk, jujur aku merindukannya, kami hanya 3 bersaudara, aku sebagai terbungsu dari kakak2ku, kak Dilla adalah kakakku yang nomer 2, dan saudara tertua ku mas Denny, dia telah meninggal 3 tahun yang lalu, ironis dari semua anggota keluarga ku hanya mas Denny yang menurutku memiliki perhatian lebih padaku, mungkin sebagai adik permpuannya serta anak terkecil yg membuatnya seperti itu padaku,, tapi sekarang ia telah tiada, kecelakaan 3 tahun lalu telah mengambilnya untuk selama-lamanya.
    “ Hallo... “ sapaku setelah menekan tombol hijau dilayar touch screen handphone ku.
    “ Hallo.. Ay, ini kakak, kamu apa kabar ? udah lama ga ngobrol ma kamu, kakak kangen Ay           !! “ balasnya cukup panjang, dan jujur aku senang dia masih merindukan ku
    “ Iyaa ayu baik2 aja, Ayu juga kangen sama kakak “
   “ Ay.. gimana ama pernikahan mu, kamu dikasih makan kan sama Rakka, ohyaa.. gimana apa kamu udah isi ?? , ayo ceritain kakak pengen tau !! celoteh kakakku yang memang tidak berubah walau sekarang ia bekerja dan tinggal detempat yang bisa dibilang High Class, perilaku dan tata bicaranya masih keras dan benar2 terkesan norak.
   “ Pernikahan ku baik2 aja, baru juga 3bln kak, soal makan tenang aja Rakka sampai sekarang belum pernah bikin aku masuk UGD gara2 kelaperan, jd mba tenang aja.. dan soal isi, yaaa belum donk mba namanya juga masih pengantin baru, aku belum mau ada pengganggu diantara kami, masih mau sayang2an mba,, Xixixixixi “ jawabku diselingi sedikit candaan yang aku tau kakakku ini pasti mengerti, aku jujr atau tidak
   “ Helleeeeh... ngapusi *bohong* ... udah jujur aja ama mba, ga mungkin kalian mesra2an , mba yakin rumahmu itu setiap hari koyo *kaya* kapal pecah.. atau konser rock,, iyaakaan !? “ benarkan kataku kakakku yang satu ini memang paling tau apapu dariku, mungkin karena kami saudara dan sama2 wanita.
   “ hahaha.. kok mba tau ??  iyaaa sih hubunganku dengan Rakka memang tidak mengalami kemajuaan sama sekali, masih sama saat kami baru menikah, lagi pula sekarang dia sering lembur mba.. jadi aku ketemunya cuman pagi aja, pas sarapan “ jawabku jujur
   “ Yaaaa.. apa sih yanag ga mba tau darimu, kamu ga pinter cri alasan sih.. hehehe, yaa kalo ga ada kemajuan kamu dong yang memulai, rayu dia !! hmmm.. asikk tu Ay.. wahahahah “ dia memang benar2 tau, entah kenapa kami malah jdi membicarakan pernikahan yang sebenernya tak ingin ku bahas.
   “ Iihhh... nggilani.. emoh ahh  *memalukan, tidak mau* ntar harga diriku jatuh didepan dia, itu malu2in... “ tolakku dengan pendapat kakakku tadi.
    “ Aallaah kamu ini, kebanyakan gengsi, ntar nyesel lho... laki2 itun beda Ay sama kita, kamu ga takut suata hari dia niggalin kamu “ ucapan kakakku membuatku sedikit tersentak, dia meninggalkan ku, hal yang sudah ku duga dari awal, dan pasti akan terjadi, jadi aku tidak akan terkejut atau terluka, apalagi menyesal.
    “ Aku ga bakal nyesel mba !! “ jawabku dengan sedikit tawa yang nungkin terdengar disana.
    “ Ahh kamu ini Ay.. padahal apa kurangnya Rakka, dia baikkan sama kamu, dia juga ganteng, tinggi, putih, dan kayanya sopan.. tipe mba banget “
    “ kenapa dulu ga mba aja yang nikah sama dia ?? “ candaku yang sepertinya membuat kakakku yg berada jauh disana berpikir sebentar.
  “ ngawor !! kamu pikir mbak tante2 yang suka brondong gitu, tapi boleh juga sih.. lumayan, kamu ikhlas ga kalo ntar mbak ambil ?? Xixixixi “ balas kakaku yang benar2 ingin membuatku tertawa.
  “ Wess ambil aja.. aku rela, ikhlas, ridho deh dia buat mbak.. wakakakakaka gimana ??” balasku lagi tak mau kalah, sebenarnya saat seperti ini memamg menjadi titik kelemahan kakakku, terus dilawan semakin seru..
   “ Yakinn ?? ntar kamu nangis lagi, klo ngak kamu beli tambang buat gantung diri, atau kamu nyakar2 aspalan depan rumahmu sampai bolong2.. wah bahaya kalo yng itu Ay.. ntar kamu didenda ama kantor pajak, yang bikin jalan kan mereka, kecuali bepindah tangan jadi papah yang bikin.. nah itu sih terserahmu Ay wahahahaha “ aku bingun bukankah kami tadi membicarakan tentang Rakka kenapa sekarang jadi ke siapa yang membuat jalanan, semakin lama jawaban kakakku ini semalin aneh saja.

   Bremm.. bremm.. breemm

Aku mendengar suara mobil Rakka, sepertinya dia sudah pulang, jujur saja aku tidak pernah sama sekali berniat menghapalkan suara mobil Rakka, tetapi saking seringnya mendengar aku hapal dengan sendirinya. Jadi mohon di catat kebenaran tentang hal ini !!
   “ mbak kayanya Rakka udah pulang.. aku tutup dulu yaa mbak, besok kita sambung lagi “ ucapku mengakhiri perbincangan kami malam ini, padalah jika boleh jujur aku belum mau berpisah dengan mbakku ini  walau dia hanya menelpon rasanya kami sudah berbincang secsra langsung saja. :D
  “ oh iya baik2 ya kamu.. jangan berantem terus sama Rakka. Mba disini selalu kangen kamu.. “
    “ iyaaaa,, byeee “ setelah aku menekan tobol merah pada layar handphone ku 
Rakka tiba2 saja sudah berada disebelahku, membuatku kaget setengah mati, untung aku tidak jantungan, dasar orang ini kerjanya hanya mengagetkan orang, kalau tidak teriak, datang dengan tiba2, hueeehhh bisa mati muda juga kalau begini !!..
  “ kamu kalo datang bisa ga sih bilang2,  aku kaget tau ! bikin kaget aja kerjanya “ omelku tak karuan, selain sebal dengan hal ini aku juga masih jengkel dengan sikapnya tadi pagi, jadi langsung saja aku keluarkan semua unek2ku.
  “Yeeeee orang baru datang juga udah diomelin, bikinin makanan kek, lagian siapa juga yang niat ngagetin, lo-nya aja yang bolot, gue panggil2 ga denger, jadi gua samperin aja, gituuu !! “ huh dasar orang ini sudah jelas2 salah masih saja membela diri, meghina ku lagi, dasar sableng.
   “ Lo tuh ya udah datang tiba2, tanpa permisi, kaya maling aja.. untung aku ga jantunagan kalo jantungan gimana... “
  “ yaaa ga gimana2 ! udah ahhh males gue debat sama lo, lagi laper, lo bikin makanan aja biar ga ngomel2 terus!!! “ aku memicingkan mataku, semakin lama Rakka hanya membuatku semakin marah dan hilang kesabaran lebih baik aku pergi saja dari hadapannya, dan soal makanan itu, sabodo mau kelaperan kek keroncongan ampe pagi kek bodo deh, dia ga mungkin opname Cuma gara2 ga makan malam sekali, lagi pula aku yakin dia sudah makan tidak mungkin belu, dikantornya banyak sekali orang berjualan, apapu yang dia inginkan pasti ada. Aku berjalan menuju kamarku dengan mata tersadis yang ku miliki, dan menutup pintu dengan cukup keras untuk ukuran jam 12 malam.
  “ lhoo kok malah masuk kamar sih Yu ?? gua laper beneran Yu.. ya ampun gitu aja ngambek “ aku masih dapat mendengar suaranya dari dalam kamrku, tapi siapa yang peduli, dia saja tidak peduli denganku, lagian dia kan bilang sendiri masakan ku itu sangat payah, itu berarti aku tidak perlu repot2 memasak untuknya. Tubuhku cukup lelah, aku merasa kantuk yang sangat pekat.. istirahat mungkin itu yang aku butuhkan........ #
    Prang.. Prang.. Kompranggg.. wenggg (?)
Aku terbangun untuk sesaat, telingaku cukup awas dengan suara ricuh itu, aku sempat berpikir apa mungkin Rakka memang belum makan, dan dia kelaparan lalu memasak di dapur, astaga.. diakan tidak pernah memasak, apa jdinya dapur nanti.. emm tapi mana mungkin, aku yakin itu tidak mungkin terjadi, emm tapi tadi itu suara apa ?? ahhhh ya ampuuun, kenapa aku jadi kepikiran Rakka terus sejak tadi,, ahh lebih baik aku kembali tidur, mungkin kantuk membuatku sedikit berhalusinasi tentang suara aneh, yaaa mungkin ini baru benar, suara itu pun tidak terdengar lagi, oke yang harus aku lakukan hanya kembali tidur !!
  Kompraaanggg......
  “ awww “
Aku terbangun sebelum sempat menutup mataku, ya ampun apa aku sudah benaar2 ngantuk, suara halusinasiku itu, ohhhh tidak, ini memang bukan halusinasiku.. aku cepat2 bangkit dari kasur mencoba memastiakn apa yag sebnarnya terjadi diluar,.. dengan sangat pelan serta mengendap2 aku mencoba brjalan menyusuri rumah ini, dan untuk kesekian kalinya aku mendengar suara bising itu lagi dan arahnya memang dari dapur.. siapa yang ada disana ?.. aku menatap sekitar dapur, dan menemukan seseorang dengan spatula ditangan kanannya, yaa tak lain dan tak bukan orang itu memang Rakka, astaga !! dilihat2 sepertinya dia memang sedang memasak, em mungkin masih bisa dibilang mencoba memasak,karena aku tak melihat satu hidangan pun dimeja makan, aku masih memperhatikannya ditempat persembunyianku, lucu juga jika dilihat2, aku jadi teringat ketika aku prtama kali belajar memasak, saat itu apa yang aku lakukan sama seperti Rakka, sangt kaku, malh mungkin lebih parah, haha... tidak terasa senyum simpul mengembang dari sudut2 bibirku, apa yang sedang aku rasakan, melihatnya berusaha sendiri dan menghargai privacy ku dengan tidak membangunkanku cukup membuatku senang “ ternyata dia bisa juga sepert ini “ aku benar2 tidak menyangka, hal kecil yang baik, aku kembali memperhatiaknnya, tampaknya ia sebdang sibuk memotong daun bawang. Senyumku kembali mengembang.

   “ aw aaaw..... “ aku terenyak, tiba2 saja Rakka berteriak mengaduh, lalu mengulum jari tangannya. Aku cukup panik dalam kediamanku, dan kulihat lagi apa yang sedang dimasaknya tiba2 mengeluarkan asap tebal, dengan spontan setelah melihat hal itu aku cepat berhambur ke arahnya “ Rakka “ pekikku sedikit histeris dan cepat mematikan kompor, aku menatap masakan yang kini sudah gosong tak berujud itu, alisku berkerut masih cemas setelah ku lihat tangan kanan Rakka sudah memerah, sepertinya ia terkena percikan minyak panas masakannya tadi, dan tidak ku pungkiri akupun terkena percikannya, membuat tanganku sedikit pedih, setelah semua aman, aku menatap dapur yang sangat berantakan, salahku membiarkan dia memasak sendiri.
  “ Ayu “ aku mendengar Rakka memanggilku setelah insiden tadi, cukup membuat panik memang, aku saja sempat kaget
   “ apa yang lo lakukan, tadi itu sangt membahayakan, kenapa lo nga bangunin gue kalo lo memang benar2 laper, kenapa sih lo begitu ceroboh “ naluri alamiahku tiba2 saj memintaku untuk memarahinya atas tindakan cerobohnya tadi.
  “ yeeee tadikan gue udah bilang sama lo, gue laper, ehh lu malah masuk kamar dan ga keluar2, dari pada gue kelaperan dan ga bisa tidur, mending nekat aja masak.. “ orang ini benar2, selalu saja ada alasan untuk menjawb ocehanku.
  “ oke, sekarang sebaiknya lo tunggu saja di meja makan, dan jangan coba2 untuk masuk dapur lagi !!” perintahku,
   “ oke, dengan senang hati, masak yang enak yaaa....”  dan tanpa menunggu perintah kedua kalinya ia langsung bergegas keluar wilayah dapur, aku menghembuskan napas ketika meliat kondisi di depan ku saat ini, ini sangat mengerikan. Aku pun juga bingun harus mulai memasak dulu atau berbenah barang2 ini, haaaaaahhhhhh !!!
  # 45 menit berlalu
Bruuk...
 Aku meletakkan nasi goreng itu tepat didepannya, setelah semua bahan di dapur telah di kacaukannya aku sempat bingun dngan apa yang akan aku masak, untunglah tidak semua bahan rusak dan beruntunglah karena aku memiliki otak yang cukup cerdas untuk memasak.. haha, setelah aku membuatkan masakan untuknya, dan menaruh makanan itu tepat di atas meja makan dimana ia duduk saat ini, aku memutuskan untuk kembali tidur, ku pikir tidak perlu repot2 lagi untuk menemaninya makan.
  “ Ayuu “ aku kembali mendengarnya memanggil namaku, sebelum aku pergi kekamarku, ku putar tubuhku kembali menghadapnya.
  “ Ada apa ? “ tanyaku
  “ makasih yaaaa... “ senyuman mengembang dari sudut2 wajahnya, senyuman ini yang entah kenapa membuatku selalu berpikiran positif tentangnya dari awal aku bertemu, saat itu..

  #flashback
  “ Ayu, cepat ganti bajunya, sebentar lagi keluarga om Danu datang !!! “ oh malang sekali, desahku panjang ketiaka harus menghadapi kenyataan sebentar lagi aku akan dijodohkan dengan orang yang bahkan tak aku kenal sebelumnya, aku baru saja lulus kuliah usia ku masih sangat muda ! kenapa harus secepat ini, kenapa mereka tidak membiarkanku menggapai mimpi2ku dulu.... haaihhh, ini tidaklah adil.
  “ apa aku harus kabur saja, dengan begitu keluarga om Danu akan dengan sangat setuju untuk membatalkan pernikahan ini, apalgi jika tau ada unsur pemaksaan.. hehehe, ide bagus, aku mungkin bisa pergi lewat jendela kamar “ pikirku mulai menggila, aku sudah benar2 tak bisa berpikir lagi, perlahan aku mendekati jendela kamar ku, membukanya perlahan dan yaa aku berhasil keluar tanpa ketahuan siapapun, namun sangat disayangkan saat aku hendak keluar pekarangan rumah untuk pergi, keluarga om Danu malah tiba, huuuhh menyebalkan sekali, saat itu juga ibuku memanggil
   “ Raissayu ,, ayoo keluar, keluarga om Danu sudah tiba “ teriak mama yang aku duga berada tepat didepan pintu kamarku... Aarrrrghh semua usahaku gagal, sia2 aku mengeluarkan jiwa maskulinku demi meloncati jendela tadi, oh God kali ini hanya kau yang dapat menolongku, aku sudah tidak bisa berbuat apa2 lagi untuk mencegah perjodohan ini.. hiks hiks hiks... menyedihkan sekali. Dengan perasaan yang tidak karuan aku keluar kamarku yang aman menuju ruang tamu yang ku anggap seperti kuburanku sendiri, sangat menakutkan !, diruang tamu aku sudah dapat melihat wajah dari calon mertuaku yang selama ini aku harapkan tidak seperti Morgana di little mermaid, oh god sumpah demi apapun itu adalah wajah terburk yang pernah aku lihat sepanjang hidupku, dan untungnya dia hanya tokoh kartun yang tak nyata, tidak bisa ku bayangkan jika dia benar2 hidup, yang jelas jika itu terjadi, aku akn membuat Fansclub untuk Anti Morgana. Perlahan aku mulai melihat dengan jelas bagaimana wajah calon Ayah mertuaku, terlihat cukup baik untuk kesan pertama, sekarang aku sudah dapat melihat dengan jelas lagi bagaimana wajah Ibu mertuaku, calon maksudnya, emmm.... sepertinya tipe orang yang disiplin dan patuh, namun tetap memancarkan aura baik.
  “ lhooo,, mba Ayu kok malah disini, dari tadi ibu nyari2 mba Ayu... lhooooo “  tiba2 saja bik tun mengagetkanku, membuat jantungku hampir copot.
  “ emmm.. ntar dulu deh bik, Ayu masih grogi “ ucapku memberi alasan, biar bagaimana pun aku tidak mau bik tun tau apa yang aku lakukan tadi
  “ ohhh,, iyasih mba, saya juga kalo jd mba, pasti juga gitu! Tapi saya rasa ini memang yang terbaik untuk mba Ayu, inget lho mba, pilihan orang tua, ga pernah salah “ ucap bik tun sambil mengangguk2kan kepalanya, aku hnya tersenyum kecut menanggapinya, ohh God sampai pembantuku yang sudah ku anggap seperti kakak sendiri saja mendukung ide orang tuaku.
  “ kalo udah ga grogi ayo, temui dong calon suaminya!, atau perlu say anter?”  entah mengapa mendengar bik tun mengatakan itu aku merasa mual, ‘ calon suami’ , dia pikir aku sudah setuju dengan rencana ini.
Tak ku sangka ternyata bik tun benar2 menyeretku ke ruang tamu, padahal aku belum meng-iya-kan tawarannya tadi !!!!
  “ bik tun ntar aja aku masih malu, biiiik “ rengekku atas tindakannya
Saat aku tiba di ruang tamu aku melihat ke-5 orang itu menatapku, ohh siapapun tolong kubur aku hidup2 saat ini, ini memalukan!, aku tidak seharusnya keluar dengan cara seperti tadi, Uughh gara2 bik tun nih ! bik tun, kita end!, untuk sementara (?), terlepas dari gerutuan ku tadi tentang bik tun yang dengan teganya menyeret2 tubuhku, membawanya pada ambang kematian *berlebihan*, mataku dengan tidak sengaja menatap sosok yang sejak tadi memperhatikan ku, laki2 berkulit putih,  mengenakan Hem bewarna putih dengan garis2 hitam serta celana jeans hitam, serta potongan rambu shagy-nya, emmm apa dia ? siapapun yang tau ? katakan padaku bahwa memang dia orangnya !!!!. uugh aku benar2 malu, mengngat bagaimana caraku muncul tadi, aku benar2 mengutuk bik tun yang sekarang tengah cengar-cengir di belakngku, awas saja nanti, aku pastikan! Dia akan merasakan semburan lahar panas ku. Aku menatap kembali calon suamiku, ehhh maksudku laki2 itu!! Ia memiliki lensa mata yang sangat hitam, tetapi sayu, ohhh God ada apa ini, emm baiklah aku mungkin hanya sedikit terpana, Sedikit!!!! Ia mulai menatapku dengan senyum, dan jujur aku merasakan hal baik di dirinya, ..
  #flashbackEnd
Aku mengingat2 kembali kejadian saat itu, Oh astaga kenapa aku berpikir seperti itu pada kesan pertama saat berjumpa dengannya, nyatanya yang ku alami sekarrang berbeda dengan asumsiku saat itu, aku benar2 bodoh.
  “ Yu.. wooi, lo kenapa ? sakit yaaa “ aku mengerjap sekali, menyaksikan Rakka yang kini sudah ada tpat dihadapan wajahku, mengguncang2 tubuhku yang lebih kecil darinya,  aku menatapnya, sungguh jarak kami saat ini sangt dekat, mata kami saling bertemu, dalam diam, dia mendekat, aku langsung melotot, namun bukannya bergeming, dia malah semakin mendekat, daan cuupp.... kuraskan bibirnya mengecup keningku... HAAAAAAAAAAAAAA,,, ohh Tuhan, apa2an ini ? aku benar2 kaget dan tidak percaya... ohh apa yang dia lakukan ???? dia mundur , menjauhkan tubuhnya dariku, iissshhh.. menjijikan ! aku masih mengingat saat bibirnya menyentuh keningku tadi, aku mengerjap kini dia berada jauh dariku, sekarang apa lagi yang dia lakukan, ohh sepertinya sebelum dia bertindak lebih aneh lagi sebaiknya aku pergi. tertatih-tatih aku membawa tubuhku jauh darinya, hingga aku melihat pintu penyelamat.
..... Blaaammm
Suara pintu yang ku tutup rapat itu terdengar cukup keras, jujur saja ada perasaan yang eneh sedang menyelimuti  hatiku ini, aku berjalan menuju tempat tidurku dengan perasaan yang paraniod, aku bergidik ngeri mengingat apa yang terjadi tadi , yang aku pikirkan kenapa ia sampai berani seperti itu, tadi itu apa ????
  “ AAARRRRRRHHHH “  huhuhu.. benar2 menydihkan sekali, aku merasa sudah tidak perawan , dan itu semua karena  Rakka, aku tidak perawan !!! tolong aku, hilangkan kutukan iniiiiiiiii ........... !!!!! Heemmm dasar sableng, edan, nggilani, se’enak dengkulnya aja dia cium2 aku... aduh mimpi buruk apa sih sku kemaren? Bisa mengalami kejadian yang amat jelek kaya gini, apa bener ya yang dibilang Ajeng, cowo kalo  tinggal berdua dengan cewe ga mungkin ga bakal ada kejadian apa2, Rakka cowo kan yaaa, terus aku cewe, jadi maksudya ajeng itu yang kaya gini,, aaaarrrrggghhhh...... aku ga mau, ahhhh aku hrus ngomongin masalah ini sama ajeng secepatnya nih....  !!!
. . . . . . . . . . 

TBC~~~ @MoonaEmon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar