Sabtu, 17 Desember 2011

housemates 1st ~ Beautiful Award~

Acha bersembunyi dibalik pintu, mendengar obrolan kedua orang tuanya, ini tidak biasa!, mereka tidak pernah mengobrol akrab tanpa Acha, sampai hadirnya bayi di dalam kandungan mama Shilla. (haduh cape gue ngomong kaya gini -_-“v)
“liat deh pa, dia nendang2 perut mama “ mama shilla terus membelai perut besarnya itu, disebelahnya papa Iel asyik memperhatikan perut istrinya (?)
“iya..” jawab papa Alvin yang juga membelai perut mama Shilla, senyum hangat mengembang disudut wajah keduanya, sementara Acha, dia hanya bisa melihat kejadian dengan wajah sedihnya, ia berbalik , memunggungi pintu lalu bersandar, mata beningnya meneteskan bulir2 air, Acha menangis
“ gue ga tau apa yang gue rasain, iri, cemburu.. atau mungkin takut, gue takut mama papa ngelupain gue, ga nganggep gue lagi, atau mungkin ninggalin gue, mungkin gue berlebihan, dia hanya seorang bayi! Tapi hati gue bilang kalo gue ga mau dia ada... di kehidupan gue “
..........
12 mei 2011
#Damanik Hospital 
Di depan ruang UGD, terlihat 2 orang yang sejak tadi gelisah, menanti pintu itu terbuka, dan seseorang memberikan kabar bahagia untuk mereka, ke dua orang itu tak lain Acha dan Papanya, tadi pagi mama Shilla terjatuh dikamar mandi, lalu mengalami pendarahan, dari saat itu hinnga saat in Acha tak berhenti menangis, dia terus memikirkan keadaan mama. Pintu ruangan itu terbuka, seorang dokter muncul dari dalamnya.
“ bagaimana keadaan isteri saya dok “ tanya papa Alvin kepada dokter tadi, namun dokter tadi hanya menggeleng, semua tau jika seorang dokter menggeleng, maka kita harus siap dengan kemungkinan yang paling buruk....
Papa menangis seketika, dan langsung memeluk Acha, yang masih bingung
“ mama kenapa Pah “ tanya Acha
“ mama dan adik bayi udah pergi Cha......... “ saat itu juga petir seperti menyambar di dalam hati Acha, air matanya tak mampu ia tampung lagi, Acha menangis histeris dan berlari ke dalam ruang UGD, menatap jasad mama yang telah kaku, bersamaan dengan adik bayinya.
“ mamaaaaaaaaaaaa................................” Acha berteriak, masih tidak percaya dengan apa yang ada dihadapannya,papa Alvin berusaha memeluk dan menenangkan Acha.
...................................
“ Ada yang bilang, bahwa acara pemakaman adalah ajang pertemuan, bagi mereka yang meninggalkan dan ditinggalkan, saat dimana seluruh keluarga, serta kerabat bekumpul, untuk menghormati dia yang telah pergi”--- Cinta pertama
Gerimis mengiringi acara pemakaman mama Shilla (amit2), seperti tau bahwa ada duka yang sangat dalam, tidak mampu menerima apa yang sudah menjadi takdir, serta kehilangan yang begitu besar, kepergian mama Shilla memang sangat mengejutkan, banyak kerabat dan sahabat yag belum mempercayainya, tapi takdir sudah menggariskan, akan ada yang lahir dan juga mati, semua tinggal menunggu waktunya masing2, beberapa orang sudah pergi meninggalkan pemakaman, terus, hingga hanya tersisa 3 orang yang masih larut dalam kesedihan, 3 orang itu adalah Acha, Papa Alvin, dan Oma Angel.
“ Acha ayo kita pulang, udah mau sore “ panggil Oma Angel lembut. Namun Acha tidak memperdulikannya, ia masih memeluk nisan mamanya, seperti enggan pergi.
“ iya Cha ayo kita pulang kamu perlu istirahat !” kali ini papa yang membujuk Acha. Acha berdiri namun matanya masih tetap menatap nisan mamanya, Acha mulai berjalan menjauh dan meninggalkan makam mama.
....................... skip
Pagi ini hari pertama Acha tanpa mama, semua nampak berubah, dari mulai sarapan yang terlambat, pagi yang kacau, maklum mulai sekarang keperluaan Acha papa yag ngatur, dan karena ini pertama kalinya bagi papa, hasilnya sedikit kacau, namun Acha berusaha menerima dan tegar karena ia tak mau papa sedih, Acha mencoba tersenyum sebisanya.
“ aku akn mencoba tegar, karena aku sayang papah... mama bantu Acha untuk tegar yaa.. “ doa Acha sambil memeluk foto Mama
“ Setidaknya kita memiliki kenangan yang mampu mengobati rasa rindu kita pada dia yang sudah tidak bersama kita lagi..., walaupun itu hanya sebingkai foto “
....... Skip
# 3th month latter
Ting tong.... ting tong.........------------ bell rumah (berasa Ayu tingting ini mah)
“Acha bukain pintu..” teriak papah dari dapur , Acha segera bergegas menuju ruang depan dan membuka pintu rumah
Kreettt............. pintu dibuka
Acha mengintip dari selah pintu yang ia buka, Seorang wanita dengan bandana soft ungu di rambutnya, berstelan bluse warna senada,... Rambutnya yang panjang dan sedikit ikal dibiarkan terurai  (ungu2 gini inget Siapa hayoooo?).. Siapa yaa “ batin Acha, menerka2, wanita itu berbalik menatap Acha yang sedari tadi ia punggungi, senyum mengembang dari wajah manisnya, tampak keramahan dari wajah wanita itu, senyumnya pun tulus, seperti senyum mama Shilla,.. Deg.. Acha kembali teringat ibunya..
“ haii, saya Ify ?? “ sapa wanita itu, mengaburkan semua pikiran Acha tentang mama..
“ hah..???” jawab Acha masih bingung,
“ kamu pasti Acha kan ? “ lhoo, kok wanita ini tau nama Acha? Padahalkan Acha baru ketemu wanita ini sekali ini, dan kayanya wanita ini juga gitu ! terus kenapa wanita ini bisa mengnali Acha ?. Acha yang masih bingung hanya mengangguk blah bloh, sambil mangap, ia membiarkan wanita yag bernama Ify itu memasuki rumahnya.
“siapa Cha yang... “ ucapan papa yang tiba2 muncul dari dapur langsung terhenti saat melihat, siapa yang datang, ia menatap wanita itu lekat, begitu juga wanita itu... 1menit.. 3menit... 5menit... 10menit.. Acha yang ngerasa ga diperduliin, bete, dengan bibir yang dimanyunin
“ ehemm!... “ dehem Acha membuyarkan aksi tatap menatap antara Papah dan tante Ify itu (emm.. pegel gua, dri tadi ngomomg formal). Papa langsung natap Acha yang bibirnya masih asyik manyun, begitu pun wanita tadi.
“ emm.. “ papa langsung garuk2 kepala belakangnya yang sebenernya ga gatel, dan tante Ify tertunduk sambil senyum, mereka saling menatap lagi
“ PAPA! “ pekik Acha yang ngebuat Alvin noleh ke dia lagi, “ papa kenal tante ini ? “... semua langsung terdiam (persaan dari tadi emang diem).........
***
Acha menghentak2an kakinya, penasaran dengan apa yang Papahnya dan wanita itu bicarakan, dari awal datang hingga sekarang papah belum juga mengatakan siapa wanita itu, papah hanya membuat Acha melongo, dan bingung, pikiran Acha jadi mengarah ke halhal yang tidak2, siapa sebenarnya wanita ini, jangan2 dia calon mama barunya... aaaaaaaa,, ga! Ga boleh papa cuman punya mama, ga boleh ada yang lain.. GA BOLEH !
Sedangkan ditempat lain Papah tengah mengobrol dengan tante Ify di pinggir kolam renang (ihh..sosweet^^,,) mereka duduk bersebelahan dipinggir kolam.
“ jadi tujuan lo kembali apa ?” tanya papah Alvin dengan tatapan masih lurus ke arah air kolam yang butek,, ehh maksudnya jernih
“ gue kangen dia, gue pengen ketemu dia, itu tujuan gue kembali, se”
“sekarang lo udah ketemu dia, dia baik2 aja kan, ditangan gue “ Tante Ify menatap papah Alvin, dan papah Alvin juga menatap tante Ify sebentar, lalu kembali menundukan kepalanya.
“ selain itu,.... gue mau rawat dia ! “ Papah Alvin refleks langsung menatap tante Ify
“ maksudnya ??” tanya papah Alvin bingung
“ iya.. gue udah tau semuanya yang terjadi Alvin, sebelumnya gue turut berduka cita atas kepergian Shilla, dan gue mau ngucapin makasih buat Shilla yang selama ini udah gantiin peranan gue, jadi menurut gue ini adalah waktunya untuk gue nebus semua kesalahan gue.. jadi gue mohon Vin ! ijinin gue ikut ngerawat dia “ mohon tante Ify.. jadi sebenarnya tante Ify ini adalah ibu kandung Acha, yang sejak lahir memang tidak merawat Acha. Acha memang lahir dari sebuah kesalahan, yang diakitbatkan oleh Alvin dan Ify, hubungan yang terlalu bebas akhirnya menghasilkan sebuah  kesalahan dan memang harus ada yang berkorban, hal itu dilakukan oleh Alvin, Alvin mengalah dan memutuskan merawat buah cinta mereka (just story yaaahh) , sedangkan Ify, ia melanjutkan Studynya  ke  Aussie setelah melahirkan Acha, dan menghilang, semua ini bukan hanya keputusan Ify dan Alvin, namun keputusan yang sudah disepakati keluarga, mereka masih terlalu muda untuk membentuk sebuah keluarga diusia  18 tahun, setelah Ify tak juga kembali, hingga akhirnya Alvin mememukan seseorang yang lain dan akhirnya jatuh cinta padanya. Seseorang itu tak lain adalah Shilla, yang mampu menerima Alvin apa adanya, dan merawat Acha setulus hati, seperti putrinya sendiri. (yeeaayy.. tepuk tangan buat Shilla). Dan hal itu yang jugalah yang membuat Alvin menyembunyikan identitas Ify, menurutnya Acha sudah bahagia bersama dengannya, namun saat ini Ify kembali, dalam kehidupannya dan Acha. Apa yang akan ia pikirkan setelah ini agar Acha tidak terluka (ceilehh)
“ Acha butuh seorang Ibu Vin.. “ ucap Ify pelan
“ selama ini dia baik2 aja sama gue... biarkan dia sama gue aja,.. “
“ Vin gue... “
“ lagi pula apa yang akan terjadi kalo dia tau lo adalah ibu kandungnya, dia bukan anak umur 2 tahun yang naif Ify,.. dia udah 15 tahun, .... “ potong Alvin cepat
“ maka dari itu gue mau dia bisa terima gue Alvin... “ jawab Ify lagi
“ dia akan terima lo, dan dia akan tau siapa lo... tapi ga untuk tinggal ama lo “ penjelasan Alvin itu sempat membuat Ify tersentak, apa itu artinya ia tak boleh tinggal bersama Acha.
“kasih kesempatan gue untuk nebus semuanya, gue mohon ijinin gue ngerawat Acha, Vin !!” bujuk Ify, Alvin menggeleng
“ sekarang semua yang gue miliki udah pergi Fy, hanya dia Harta gue yang tersisa, Dia segala2nya buat gue!” jelas Alvin
“gue ngerti Vin, tapi apa lo pikir dia juga bukan segala2nya buat gue, dia segala2nya juga buat gue Vin, dia penghargaan terindah yang pernah gue miliki ! “ serang Ify, Alvin berdiri dari posisinya, dan Ify mengikutinya.
“ kalo dia segala2nya buat lo kenapa lo ninggalin dia “ ucap Alvin dingin yang memunggungi Ify. Ify terenyak
“ itukan udah kesepakatan bersama Vin !” jawab Ify, Alvin tersenyum tipis ‘apakah lo tau kesepakatan itu ga pernah gue setujui, dan apa lo tau juga kalo keputusan itu yang ngebuat gue dan Acha menderita... lo ngak tau Fy! Dan ga akan pernah mau tau ‘ Alvin berjalan ke dalam rumah
“ lo mau Acha tau kan ? gue akan bilang ynag sejujurnya ke Acha “ ucap Alvin dalam, mata Ify membulat mendengar ucapan Alvin
“ eemmm Vin.. lo yakin mau bilang sekarang ?”
“ iyeee “ jawab Alvin sambil berlalu dan diikuti Ify dibelakangnya
“ Vin besok aja deh.. gue belum apalin dialog buat First Impressions, nanti!” seru Ify
“ Hoh?.... “ Alvin melongo sambil menatap Ify, “ lu kira ni sinetron.. pke dialog2 segala “ Alvin nabok jidat Ify dengan nafsuuhh
“ isshhh, apaan sih lo, sakit tau! “ ringis Ify sambil ngelus jidatnya. Alvin ngakak ketawa, ngeliat Ify ngerasa terzholimi “ bego lo ga ilang2 yaa,, “ Alvin mendekati Ify dan ingin menyentuh kening Ify... Degg... jantung Ify berdetak keras,ketika Alvin telah menyentuh keningnya, laki2 ini, pernah menjadi seseorang yang menemani hari2nya dulu, laki2 yang ia percayai untuk memiliki hatinya, laki2 yang sangat ia cintai dulu, laki2 yang bahkan tak ingin ia lepas, laki2 yang memberinya sebuah penghargaan hidup, namun dengan cara yang salah, Ify mendongak menatap wajah Alvin yang pias, ‘ penghargaan terbesar yang pernah gue dapet dari lo adalah Acha Vin... dan sekarang gue sadar penghargaan itu udah bukan milik gue, andai lo tau, gue terluka dengan keputusan lo yang meng-iyakan perpisahan kita,... dan kesalahan gue ninggalin kalian, apa sekarang gue boleh nebus kesalahan gue ?’ miris ketika kita bertemu kembali dengan seseoarang yang pernah mengisi hati kita, dan masih memiliki rasa kepadanya,.. yang terlintas hanya keping-kepingan kisah yang telah usai..  
“ hahahaha “ Alvin masih tertawa, menyadarkan Ify dengan apa yang baru ia pikirkan.
“ ihhh” Ify nepis tangan Alvin kasar, membuat Alvin sedikit tersentak.
“ gue bukan anak 17 tahun yang bisa lo mainin lagi” ucap Ify ketus, Alvin melongo, lalu tertawa garing.
“ kenapa lo ketawa ?” tanya Ify masih dengan nada bicara yang ketus.
“ engga, Cuma lo lucu aja.. yang bilang lo masih 17 tahun itu siapa? Gue juga tau kale kalo elu udah kepala 3, mungkin bentar lagi lo ubanan “ Alvin tersenyum lepas
“ jadi lo mau bilang kalo gue tua gitu, enak aja, gue masih single yaah ga kaya elo udah bapa2!” protes Ify, Alvin kembali tertawa
“ hahahah, apanya yang single, lo udah punya anak, sama gue satu, dan sama suami lo, ohh ya gue ampe lupa, sekarang berapa anak lo Fy?” tanya Alvin masih dengan senyumnya, Ify tersentak dengan ucapan Alvin barusan ‘ sama suami lo, ohh ya gue ampe lupa, sekarang berapa anak lo’.. ia menggigit bibir bawahnya
“ gue belum pernah menikah Vin “ jawab Ify samnbil tersenyum tipis, Alvin terdiam, menghentikan tawanya, Ia menatap lurus Ify ‘ gue ga tau apa gue harus seneng atau sedih mendengar pengakuan lo tadi, gue rasa, sekarang ini gue-lah yang paling berdosa..’
“ Alvin.. Vin.. lo kenapa? “ Ify menyadari sesuatu yang terjadi di antara dirinya dan Alvin,Alvin menatap Ify sedih, ingin memeluknya mungkin itu yang ingin dia lakukan, tapi dia tidak bisa, kembali pada masa lalu yang mungkin sulit baginya.
“ emm... ahemm “ seseorang mengagetkan ke2nya, suara yang sangat Alvin kenali, itu Acha!
“ Acha “ panggil ke2nya bersamaan
“ Pah, ini sebenernya ada apa sih ? tante itu siapa ?” tunjuk Acha pada Ify di akhir kalimatnya.
“ emmm tante ini adalahh... “ Alvin menggantungkan kalimatnya, Acha antusias ndengerin, dan Ify yang terus komat kamit. Sambil menggit bibir bawahnya, ia takut dengan kenyataan nantinya.
“ tante ini”
“ emm Vin, gue balik aja yaaa, lo ngomomgnya entar malem aja, oke hehe “ potong Ify gelagapan, dan langsung ngibrit lari ke luar, Acha dan Alvin melongo, melihat kepergian Ify, Acha natap papanya, minta penjelasan, tapi papanya cuma nyengir, Acha jd tambah bingung dengan kelakuan 2 orang ini tadi (?)
.................... malemnya
Acha berjalan menuju ruang kerja papanya, ia masih penasaran dengan kejadian tadi pagi, apa yang sebenernya papa ingin bicrakan, dan siapa tante itu sebenarnya, kanapa dia tau nama Acha.
“ emmmm pah.. “ panggil Acha pada papanya , Alvin langsung nengok ke Acha, dan menghentikan aktivitasnya.
“ iyaa “ sahut Alvin, “ belum tidur kamu “  tnya Alvin, Acha menggeleng
“ pah.. sebenernya papah mau ngomong apa sih tadi pagi “ tanya Acha memulai pembicaraan
“ eeemmm.. ngomong apa ya Cha ?, papah lupa “ Acha langsung nyengir nyeleneh (?) ‘hadeeehh beginilaa nasip punya papa yang oon’ batin  Acha
“ tentang tante yang dateng tadi pagi pah “ Acha sukses membuat Alvin benar2 ingin bungkam dan melarikan diri, sejauh2nya. Alvin menghela napas, mencoba melakukan hal yang bahkan tak ingin ia lakukan, mengungkap Rahasia yang sudah tersimpan selama 16 tahun.
“ dia itu... “ Alvin menggantungkan kalimatnya, ia menatap putrinya itu lekat2
“ dia itu siapa pah ? “ mata bening Acha benar2 tak kuasa membuat Alvin bergerak, Acha seerti menguncinya untuk sebuah penjelasan.
“ Cha... sebenernya, mama kandung kamu “ Alvin kembali menggantungkan kalimatnya, kening Acha berkerut mendengar Alvin berkata, mama kandungnya, ‘maksudnya apa? ’ , tapi ia tak ingin bertanya dulu, Acha ingin mendengarkan semuanya.
“ tapi janji sama papah, kalo kamu harus percaya papah sayang sama kamu Cha.. sampai kapan pun“ Acha mengangguk
“ papah ga bermaksud menyembunyikan apa2 dari kamu!” ucap Alvin lagi, menyembunyikan ? apa yang sebenarnya, papah ingin katakan ‘ batin Acha bergejolak
“ iya.. terus apa pah ? jangan buat Acha peasaran!” jawab Acha yang mulai jenuh
“ janji ya, jangan marah sama papah “ tanya Alvin sekali lagi
“ ihh papah, dari tadi Acha suruh janji mulu, tapi papah ga juga ngomong sama Acha... to the point aja napa pah, apa maksud dari mama kandung Acha ?” koar Acha yang sudah tidak sabar dengan sikap bertele2 papahnya
“ tukan belum apaan aja kamu udah ngomel, ya udah deh Cha udah malem, mending tidur.. “ papah berlalu dari hadapan Acha menuju kamarnya, meninggalkan Acha yang masih bengong
“ PAPAH.... “ teriak Acha
“ huushh udah malem, jangan tereak2, ntar tetangga pada protes!” tegur papah yang hanya kepalanya aja yang muncul dari pintu kamar, Acha langsung manyun.
“ pokonya kalo papah ga mau ngomong, Acha mau mogok makan !” koar Acha lagi, kriik.. kriikk, tak ada jawaban dari Papah, sampai Acha mendengar suara dengkuran.
“ su.. suara apaan tuh ?” bulu kuduk Acha pada berdiri, GLEK.. Acha menelan ludahnya.
“ aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..... setaaaaaaaannnnnn “ teriak Acha sambil berlari ke kamarnya
  Padahal suara dengkuran itu adalah suara dengkuran papah, yang udah babay dari dunia nyata ke dunia mimpi... (ngahahahah, garing yhaa gue : )
....................
“ now, I found you again.... but, I dont know, are you still the same as that used... i dont know... “
Jemari hangatmu tutun aku, membawaku jauh tinggalkan masa terkelamku, kita terus berlari berkejaran dengan waktu, berbekal senyum dan cinta , taukah kamu ? ketika Tuhan hanya memberiku satu permohonan, aku ingin Tuhan patahkan sayapmu, karena jika kau  memiliki sayap , kau akan terbang bersama Angin, aku ingin kau tetap disini, tetap bergandengan denganku.
“ udah lama Vin “ panggil Ify sukses membuyarkan lamunan Alvin tadi, Alvin  menatap wanita yang kini ada dihadapannya, rambut bergelombangnya tergerai, .... Deg..., jantung Alvin bergejolak
“ emmm... ga ko baru aja “ jawab Alvin sedikit gugup
“ ohh.. gimana Vin, lo udah ngomomg sama Acha “ tanya Ify sambil duduk di hhadapan Alvin, Alvin menggeleng
“ kenapa ?” tanya Ify lagi
“ sulit Fy.., gue ga tega ngomongnya, maaf Fy..... “ jawab Alvin, pandangannya kosong
“ lalu apa kita akan pendam aja semua rahasia ini, ?” Ify kembali bertanya, ‘ walaupun semua ini disimpan rapat2 pasti suatu saat akan terbongkar juga, biarpun pahit, harus diterima, karena memang inilah kenyataan ‘
“ kita akan ngomong” Alvin menatap Ify lrus menuju bola mata beningnya
“ lo ikut gue “ Alvin menarik lengan Ify membawanya pergi
....................

Now I know your not a fairytale
And dreams were meant for sleeping
And wishes on a star
Just don't come true
Cause now even I can tell
That I confused my feelings with the truth
Cause I liked the view
When there was me and you
Acha sibuk membaca buku paket berwarna biru tua dengan gambar pahlawan2 (sejarah), lagu When there was me and you mengalun merdu didalam kamarnya, sampai suara klakson mobil memecah konsentrasinya, ia tau dengan jelas itu suara mobil papahnya, ia segera berlari menyambut kedatangan papahnya, sampai ia dikejutkan oleh papanya yang pulang bersama dengan seseorang, Acha mengenal orang itu, dia adalah tante2 yang kemarin membuat Acha tidak bisa tenang, membuatnya berpikir sebenarnya orang ini siapa dan mau apa ?
“ ehh Acha...  “ kejut papah
“ papah “ dengan tampang muram, Acha berbalik dan hendak meninggalkan kedua orang itu, lamgkahnya terhenti ketika papah memanggilnya
“ Acha” panggil papah,Acha membalikan lagi badannya,menatap kedua orang yang benar2 membuatnya kesal.
“ Acha, papah mau ngomomg sesuatu “ ucap papah, Acha menatap tante Ify, yang hanya dapat tersenyum... lalu kembali fokus ke papahnya
“ papah mau ngomong apa ?” tanya Acha
“ ini tentang, hal kemarin itu, teteg siapa sebenarnya tante ini... “ belum sempat Alvin melanjutkan, tiba2 ada suara yang memotong penjelasannya
“ IFY.. “ suara itu sukses, membuat ke3 orang itu menatap kearahnya, seseorang denagan stelan bluse cream dan celana panjang coklat, rambutnya di cepol
“ Omaaa.. “ panggil Acha pada pemilik suara tadi
..................................................
Ify’s diary
Saturday, 18th, September, 1995 (ngaco)
“  ga terasa uadah memesuki bulan ke empat, waktu yang menurut sebagian orang terasa cepat, dengan gerusan kegiatan padat mereka! Tapi itu ga pernah berlaku buat aku, ... disini aku merasa sendiri, merasa waktu berjalan sabgat lambat, merasakan kepedihan ketika seseorang yang bahkan ku sangat ku cintai, tega menorehkan luka yang dalam, Tuhan.. ini memang salahku, ketidak berdayaanku menolak anugerah-Mu, cinta yang begitu besar, kepadanya, ... aku mengakui kesalahanku........ my fault
Alvin... apakah kamu mendengar panggilan ku malam ini, apakah kamu mersakan kesedihanku, apakah kamu memikirkanku sama seperti aku yang selalu memikirkanmu..... apa kamu tau, perutku serung terasa sakit, apakah kamu akan kawatir jika aku mengatakanya, Alvin... aku masih ingin kamu menjagaku, disaat seperti ini, aku masih ingin merasa tenang bersamamu.... aku takut, takut menghadapi kenyataan, suatu hari kau pergi, memunggungiku,... dan terus melangkah menjauh............. Alvin, aku benar2 merindukan kamu, jika Tuhan ijinkan kita bertemu, yang aku mau hanya kamu memeluk tubuhku erat, menjagaku.... karena aku sangat takut............ tapi sayang kamu tak pernah datang, tak pernah menemuiku.... aku merasa benar2 sendiri.. “
Penghargaan terindah bukanlah saat kita mendapatkan hal yang luar biasa atau terhebat sekali pun, tetapi ketika kita mampu belajar menerima, menjadikannya pengalaman, dan berusaha berpikiran positif....



                                                                                                                                                                                          






Tidak ada komentar:

Posting Komentar