Aku bilang, tidak.
Aku sudah bersamanya selama
kurang lebih 9 tahun.. mengenalnya dalam waktu selama itu bukan hal mudah untuk
begitu aja melupakan dia.. :D. Kami tumbuh bersama, kadang membenci, kadang rindu,
kadang malah ngak peduli. Entah macam apa rasanya? Begitu yang terjadi.
Saat memasuki bangku SMA, aku
mulai sadar perasaan yang mungkin nantinya akan menyulitkan diriku sendiri. Seperti
halnya, aku mulai mencari jati diri baru. Jati diri yang pastinya akan
menuntunku dalam hidup, kan?. Antara masa depan indah yang harus ku kubur
dalam-dalam sampai sedetik perasaan yang harus akau korabankan. Katanya –
jarang ada orang yang mau bahkan bisa mengerti- bagaimana cara kita mendapatkan
jati diri kita itu.
Waktu terus berjalan, ada yang
berubah? Itu sudah pasti, ada yang hilang bahkan!.
Aku belum bersedih, mengubur impian
untuk membangun impian yang baru bukan sebuah masalah besar, tentunya. Aku mulai
merasakan hal aneh, saat aku tidak mampu menilai orang lagi. Mana yang harus
aku percaya?, atau mana yang harus aku jauhi!. Katanya “ dunia ini dipenuhi
oleh berbagai tipe manusia. seperti barang.. ada yang unggul karena dasar
idiom-nya, menggunakan asas re-blood
yang katanya keturunan orang berguna. But, C’mon bukan re-blood yang ada dalam
dirimu, dia hanya berdiri disampingmu sebagai tangan kirimu, untuk mencegah kau
hancurkan!. Atau semaca barang dagangan yang terus memakai Brand. Whateva’!
So itu hanya sebagian kecil jenis
manusia. Masih banyak tipe-tipe lainnya, yang mungkin jumlahnya millyaran, maybe. Lalu masalahnya apa? Disini kita
bicara tetang bagaimana jati diri itu berguna. Terserah bagaimana pun anda
menilai saya adalah saya, dan sudah mencoba untuk menjadi orang lain, but back,
i’ll be myself again!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar